Bangun Generasi Sadar Hukum, Bapas
Friday 9th of May 2025Kota Bogor tengah menunjukkan komitmennya dalam menangani dan mencegah meningkatnya kasus Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui sinergi antara sekolah dan lembaga pembinaan. SMK PGRI 2 Bogor menjadi salah satu institusi pendidikan yang mendapat perhatian khusus dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bogor. Sebagai bentuk kepedulian, para petugas Bapas melakukan kunjungan preventif ke sekolah tersebut guna memberikan pembinaan, edukasi, serta pendekatan persuasif kepada para siswa.
Tujuan utama dari kunjungan ini adalah menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendidik, dan jauh dari potensi pelanggaran hukum. Petugas Bapas menyampaikan pesan moral serta konsekuensi hukum yang bisa menjerat remaja apabila terlibat dalam kenakalan remaja, seperti tawuran, perundungan, hingga penyalahgunaan narkoba. Pendekatan yang digunakan pun bukan sekadar penyuluhan satu arah, melainkan melibatkan diskusi aktif antara siswa dan petugas agar mereka merasa didengar dan dipahami.
Pendekatan Humanis untuk Menekan Angka ABH
Metode yang diterapkan oleh petugas Bapas dalam kegiatan ini menekankan pada pendekatan humanis. Anak-anak tidak dianggap sebagai potensi pelaku kejahatan, tetapi sebagai generasi yang perlu dibimbing agar tak tersesat. Petugas menjelaskan bahwa Bapas tidak hanya menangani anak-anak yang sudah terlibat masalah hukum, tetapi juga melakukan tindakan pencegahan sejak dini di lingkungan sekolah.
SMK PGRI 2 Bogor menyambut positif inisiatif ini. Pihak sekolah percaya bahwa kolaborasi antara lembaga pendidikan dan institusi hukum menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam membentuk karakter siswa. Kepala sekolah SMK PGRI 2 Bogor juga menyatakan dukungan penuhnya atas program pembinaan ini karena sesuai dengan visi sekolah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya terampil secara akademik, tetapi juga beretika dan taat hukum.
Interaksi Langsung dengan Siswa dan Efeknya
Selama sesi penyuluhan, siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat, bertanya, dan berbagi pengalaman mereka seputar pergaulan remaja dan tekanan lingkungan. Dalam forum terbuka ini, banyak siswa mengungkapkan rasa penasaran dan kekhawatiran terhadap risiko yang mungkin mereka hadapi di luar sekolah. Petugas Bapas menjawab dengan bijak, tanpa menghakimi, dan memberikan solusi praktis seperti bagaimana menolak ajakan negatif, membangun pergaulan sehat, serta mengenali gejala awal permasalahan hukum.
Hasil dari kegiatan ini sangat positif. Banyak siswa merasa lebih sadar akan pentingnya menjaga perilaku dan memilih teman yang tepat. Selain itu, mereka juga jadi mengenal fungsi Bapas bukan sebagai lembaga yang menakutkan, melainkan sebagai sahabat bagi anak-anak yang membutuhkan perlindungan dan bimbingan.
Harapan Jangka Panjang dan Replikasi Program
Kegiatan preventif ini diharapkan tidak hanya berhenti di SMK PGRI 2 Bogor. Bapas Bogor bersama Dinas Pendidikan Kota Bogor berencana untuk mereplikasi program ini ke sekolah-sekolah lain, baik di tingkat SMP maupun SMK. Strategi jangka panjang ini bertujuan untuk membentuk ekosistem pendidikan yang bebas dari kekerasan, kriminalitas, dan pengaruh buruk dari luar.
smk pgri 2 bogor diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain dalam membangun sinergi dengan lembaga pembinaan, sekaligus menunjukkan bahwa pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan. Dengan pendidikan karakter, pembinaan preventif, serta komunikasi yang intens antara pihak sekolah dan instansi terkait, diharapkan angka ABH di Kota Bogor dapat ditekan secara signifikan.